TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Kini Bergabung Dengan Prabowo, Paloh Tak Enak Hati Minta Jatah Menteri

Laporan: AY
Jumat, 03 Mei 2024 | 10:49 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Soal jatah menteri, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tahu diri. Meski sudah bergabung dalam koalisi Prabowo Subianto, Paloh mengaku, tak pernah membicarakan atau meminta jatah menteri. Bos Media Group itu merasa sungkan alias tak enak hati.
Sepekan setelah mengumumkan partainya bergabung dan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Paloh masih hati-hati bicara. Apalagi soal urusan jatah menteri.
"Ya kan ada perasaan sungkan-sungkan juga kan," kata Paloh, sambil terkekeh, saat ditemui di Akademi Bela Negara Partai NasDem, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2024).
Paloh mengakui, punya hubungan dekat dengan Prabowo. Meski begitu, sampai saat ini belum ada pembicaraan dengan Prabowo terkait kursi menteri. Lagipula, kata dia, urusan menteri adalah hak prerogatif presiden. Ia tak punya otoritas membahas urusan jatah menteri.
"Yang punya otoritas untuk bahas menteri kan kalian tahu," kata Paloh.
Seperti diketahui, NasDem yang pada pilpres lalu mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, akhirnya memutuskan mendukung Prabowo-Gibran.
Pernyataan dukungan itu disampaikan Paloh usai menyambangi kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta, 25 April 2024. Paloh menyebut, dukungan tersebut diberikan karena ingin membantu pemerintahan Prabowo.

Setelah itu, PKB turut menyampaikan dukungan kepada Prabowo-Gibran. dukungan disampaikan PKB saat Prabowo mengunjungai partai besutan Muhaimin Iskandar itu.
Dukungan NasDem dan PKB itu membuat koalisi yang dipimpin Prabowo semakin kuat. Kini, ada enam parpol di parlemen yang mem-backup pemerintah Prabowo. Empat parpol lain adalah Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati mengatakan, Prabowo sudah mulai membahas susunan kabinet bersama para pimpinan parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Pembicaraan di tingkat pimpinan, pasti ada. Namun, belum ada daftar resmi yang keluar untuk kabinet," kata Rahayu, usai halal bihalal dengan relawan TKN Fanta, di Jakarta, Rabu (1/5/2024).
Saras, begitu ia disapa, mengimbau, para pendukung agar bersabar dan tidak mendahului keputusan Prabowo. Ia juga minta para pendukung mempercayakan susunan kabinet kepada Prabowo. Menurut dia, penyusunan kabinet akan kelar pada Oktober nanti.

Mohon masyarakat terutama para pendukung dari Prabowo-Gibran untuk tidak mendahului daripada pimpinan kita karena daftar tersebut saya yakin baru akan keluar lebih mendekati Oktober nanti," ujarnya.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani membenarkan, Prabowo dan Gibran saat ini sedang menyusun kabinet dan mengutak-atik komposisi susunan menteri yang akan membantu di pemerintahannya nanti. Menteri yang dipilih akan disesuaikan dengan kebutuhan pemerintahan mereka.

“Sementara di-breakdown. Ini amat bergantung pada program kerja yang akan dijalankan Prabowo-Gibran,” kata Muzani.
Menurut Muzani, Prabowo sebagai presiden terpilih, memiliki hak prerogatif dalam menentukan siapa saja yang akan menjadi pembantunya nanti.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, Prabowo pasti akan membicarakan urusan jatah menteri dengan NasDem dan PKB. Dia juga memastikan, pembicaraan soal urusan menteri akan dibicarakan dengan partai-partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM). Jadi, kata dia, tidak hanya dengan NasDem dan PKB.
"Baik dengan kedua partai maupun dengan partai Koalisi Indonesia Maju yang sudah terlebih dahulu mengusung Prabowo-Gibran," ucapnya.

Meski demikian, dia memastikan, pembicaraan itu demi keberlanjutan pembangunan dan kemajuan Indonesia.
Ketua Dewan Pakar PAN Drajad Wibowo, Ikut menanggapi terkait jatah kursi menteri bagi NasDem dan PKB pasca deklarasi untuk bergabung ke KIM. Dia mengatakan, PAN tidak khawatir jatah kursi menteri untuk PAN berkurang  setelah NasDem dan PKB bergabung.
"Karena semuanya sudah matangkan, sehingga jika NasDem dan PKB masuk, itu sudah nggak ngambil porsi dari parpol-parpol lain di KIM," kata Drajad.

Ia menjelaskan, Prabowo sudah memberikan jatah pos kementerian mana yang bakal diisi oleh kader NasDem dan PKB dalam kabinet Prabowo-Gibran mendatang. "Memang sudah ada kita siapkan bagi teman-teman yang sudah masuk," katanya.
Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia berharap, Golkar mendapat  jatah jumlah kursi proporsional di dalam kabinet selanjutnya.
Di tempat terpisah Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB), Masrur Anhar khawatir, jika kehadiran parpol baru dalam koalisi pendukung Prabowo dapat menggerus jatah kursi untuk PBB. Padahal, selama ini partai besutan Yusril Ihza Mahendra itu sudah bekerja keras menangkan Prabowo-Gibran.
"Mudah-mudahan yang sudah bekerja keras kayak PBB tidak ketinggalan. Jangan sampai yang berseberangan malah dapat, yang bekerja keras terlupakan begitu," tukas Masrur.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo